Screemo – Kim Jong Un kembali mencuri perhatian dunia internasional setelah secara langsung mengawasi uji coba drone serang di Korea Utara. Dalam pengawasan ini, ia menegaskan pentingnya peran teknologi kecerdasan buatan dalam pengembangan alat tempur masa depan. Gambar yang dirilis oleh media resmi Korut memperlihatkan drone taktis tersebut meluncur ke udara lalu menghancurkan target uji secara akurat. Uji coba ini menjadi bukti bahwa Korea Utara terus memperkuat kemampuan militernya di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik kawasan Asia Timur. Dalam kesempatan itu, Kim juga menyampaikan kepuasan atas keberhasilan drone yang menunjukkan efektivitas tempur luar biasa. Teknologi ini dinilai dapat meningkatkan daya serang militer Korut secara signifikan. Fokus utama pengembangan ini adalah menciptakan sistem tempur modern dengan integrasi kecerdasan buatan untuk memperluas fleksibilitas taktis di berbagai medan pertempuran.
Langkah strategis Kim Jong Un tidak berhenti pada uji coba drone. Ia juga memerintahkan percepatan riset dan produksi teknologi AI untuk memperkuat sistem persenjataan negaranya. Kim melihat perkembangan drone sebagai aset utama dalam upaya modernisasi militer Korea Utara. Menurut media resmi Korut, teknologi ini akan dijadikan prioritas dalam strategi pertahanan jangka panjang. Drone tak hanya diposisikan sebagai senjata, tetapi juga sebagai alat pengintaian dan pendukung operasi militer lainnya. Kim menilai pengembangan AI yang cepat akan menjadi kunci agar negara mampu mengimbangi kekuatan militer global. Penggunaan kecerdasan buatan di bidang militer memberikan fleksibilitas besar, mulai dari otomatisasi misi hingga peningkatan akurasi serangan. Strategi ini menunjukkan ambisi besar Kim untuk menempatkan Korea Utara sebagai kekuatan teknologi yang patut diperhitungkan dunia internasional.
“Baca juga: Apple Vision Pro Tersaingi! Samsung Galaxy XR Siap Dominasi Dunia Virtual”
Banyak pengamat menyebut uji coba drone oleh Kim Jong Un sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi negaranya di kancah militer global. Drone memiliki keunggulan dalam efisiensi biaya, fleksibilitas penggunaan, dan kemampuan produksi massal yang tinggi. Teknologi ini memungkinkan eksekusi misi secara otonom sehingga mengurangi risiko bagi personel militer. Dalam uji coba tersebut, drone taktis seri Kumsong berhasil melaksanakan misi dengan ketepatan tinggi. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa Korut semakin serius menggarap teknologi militer berbasis AI. Analis internasional menilai jika teknologi ini dikembangkan lebih lanjut, maka Korea Utara dapat memperluas kemampuan pertahanan maupun serangan. Posisi strategis ini bisa meningkatkan daya tawar Kim dalam percaturan politik dan keamanan internasional.
Kim Jong Un tampak tidak main-main dengan proyek drone ini. Ia secara tegas memerintahkan agar pengembangan teknologi AI dipercepat untuk mendukung berbagai jenis drone mulai dari serang taktis hingga pengintaian strategis. Dalam pernyataannya, Kim menganggap AI sebagai elemen penting yang akan menjadi penentu kekuatan militer masa depan. Dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan, setiap unit drone dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien. Langkah ini juga memperlihatkan ambisinya untuk menjadikan Korea Utara sebagai negara dengan sistem persenjataan modern. Upaya ini tidak hanya berfokus pada kecepatan dan akurasi serangan, tetapi juga pada peningkatan daya tahan sistem militer. Banyak pihak memandang gerak cepat Kim sebagai sinyal bahwa perlombaan senjata berbasis teknologi canggih sedang memasuki babak baru.
Uji coba drone oleh Kim Jong Un tentu saja mengundang respons dunia internasional. Negara-negara besar mulai memperhatikan dengan serius perkembangan militer Korut yang semakin maju. Teknologi AI dalam drone dianggap berpotensi meningkatkan risiko keamanan regional dan global. Beberapa analis menilai bahwa drone serang berteknologi canggih bisa mengubah pola konflik masa depan menjadi lebih tak terduga. Selain itu, kemampuan produksi massal drone dapat memperkuat posisi tawar Korut di berbagai forum internasional. Meskipun sebagian besar informasi terkait uji coba ini tidak dibuka secara detail, sinyal yang diberikan sudah cukup untuk meningkatkan ketegangan. Pergerakan strategis Kim juga diperkirakan akan mendorong negara lain mempercepat pengembangan teknologi militer mereka sendiri untuk mengimbangi potensi ancaman yang muncul.
Artikel ini bersumber dari news.detik.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di screemo
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa