Screemo – Emas mencetak rekor baru yang belum tergoyahkan hingga hari ini. Harga emas Antam 24 karat kini bertengger di angka Rp 2.060.000 per gram. Level ini merupakan titik tertinggi sepanjang sejarah, bahkan melampaui catatan sebelumnya pada awal September yang hanya mencapai Rp 2.044.000. Lonjakan harga ini membuat banyak investor emas merasa di atas angin. Dari satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, tren stabil tinggi terus berlanjut. Emas menjadi instrumen yang makin diminati di tengah ketidakpastian global dan ekonomi domestik yang fluktuatif. Banyak masyarakat mulai mengalihkan tabungan ke dalam bentuk logam mulia karena daya tahannya yang terbukti. Di tengah derasnya informasi dan spekulasi pasar, harga emas tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan drastis. Justru permintaan diprediksi akan semakin tinggi dalam beberapa waktu ke depan. Apalagi menjelang akhir tahun, biasanya minat investasi cenderung meningkat.
Emas Antam yang melonjak ke harga tertinggi rupanya berpengaruh langsung terhadap stok di pasaran. Sejumlah butik seperti Graha Dipta Pulogadung sudah kehabisan emas batangan dari ukuran 1 gram hingga 1.000 gram. Permintaan tinggi tidak dibarengi dengan distribusi yang lancar. Konsumen yang ingin membeli logam mulia saat ini harus rela masuk dalam daftar tunggu. Kelangkaan ini mendorong sebagian pembeli mencari alternatif di pasar sekunder. Namun harga di luar gerai resmi cenderung lebih mahal. Pihak Antam belum memberi kepastian kapan pasokan baru akan tersedia. Sementara itu, transaksi terus bergulir setiap hari. Kenaikan harga tidak mengurangi minat pembeli. Justru, sebagian masyarakat menganggap saat ini adalah waktu tepat untuk mulai berinvestasi. Lonjakan ini bisa menjadi awal dari tren panjang yang lebih tinggi. Maka, ketersediaan emas semakin menjadi perhatian pelaku pasar.
“Baca juga: Samsung One UI 8 Rilis September! Fitur Tersembunyinya Bikin Kamu Kaget”
Emas yang dijual kembali ke Antam saat ini dihargai Rp 1.907.000 per gram. Harga buyback ini juga bertahan cukup tinggi mengikuti harga jual. Bagi investor yang telah membeli emas beberapa waktu lalu, kondisi ini memberi keuntungan besar. Mereka bisa menjual kembali logam mulia dengan nilai mendekati harga pasar. Berdasarkan aturan terbaru dari Kementerian Keuangan, transaksi buyback di atas Rp10 juta dikenakan pajak penghasilan Pasal 22 sebesar 1,5 persen. Pajak tersebut langsung dipotong dari total nilai transaksi saat penjualan dilakukan. Mekanisme ini membuat investor perlu menghitung ulang keuntungan bersih yang diterima. Meski demikian, buyback tetap menjadi pilihan aman. Antam menjamin proses transparan dan cepat di gerai resmi. Banyak nasabah yang mengantre untuk menjual kembali emasnya. Fenomena ini menunjukkan bahwa instrumen logam mulia masih dipercaya oleh berbagai kalangan sebagai simpanan masa depan.
“Simak juga: Kabupaten Tana Toraja Punya 4 Destinasi Budaya yang Bikin Wisatawan Takjub!”
Emas hadir dalam berbagai ukuran dan semuanya menunjukkan harga yang terus merangkak naik. Ukuran 0,5 gram dijual seharga Rp 1.080.000. Untuk ukuran 1 gram, harga tercatat di Rp 2.060.000. Sedangkan 10 gram dihargai Rp 20.095.000. Emas ukuran 1.000 gram atau 1 kilogram kini bernilai Rp 2.000.600.000. Harga di semua kategori ukuran mengikuti tren utama pasar dunia dan permintaan domestik. Dalam satu bulan terakhir, pergerakan harga berada di kisaran Rp 1.890.000 hingga Rp 2.060.000 per gram. Rentang harga ini menunjukkan kestabilan yang luar biasa. Investor besar dan kecil sama-sama mencermati fluktuasi yang terjadi. Informasi harga harian bisa diakses langsung melalui situs resmi Antam. Ini penting agar pembeli dapat merencanakan waktu terbaik untuk membeli atau menjual. Tidak hanya sebagai alat lindung nilai, emas juga dinilai sebagai aset yang mampu menjaga kestabilan finansial dalam jangka panjang.
Emas tetap menjadi primadona di tengah tekanan ekonomi global. Banyak instrumen investasi mengalami fluktuasi drastis. Namun logam mulia justru semakin dicari. Emas dinilai aman, stabil, dan dapat disimpan dalam jangka panjang tanpa risiko besar. Masyarakat dari berbagai kalangan mulai beralih pada instrumen ini. Bahkan generasi muda yang sebelumnya cenderung memilih saham atau kripto kini mulai melirik emas. Emas tidak memerlukan modal besar di awal karena tersedia dalam ukuran kecil. Selain itu, emas juga mudah dicairkan kapan saja. Investasi ini cocok untuk pemula yang ingin membangun portofolio jangka panjang. Dengan harga saat ini yang berada di puncak, banyak analis memperkirakan tren kenaikan akan terus berlanjut. Faktor geopolitik, inflasi, dan kebijakan moneter global menjadi pemicu utama. Maka, emas tetap berada di barisan terdepan sebagai aset paling aman.