Screemo – NO SYSTEM IS SAFE menjadi kalimat yang tiba-tiba menggemparkan jagat maya Indonesia. Pada Kamis malam tanggal 3 September 2025, ribuan pengguna aplikasi MyTelkomsel dibuat panik oleh notifikasi tak biasa. Pesan tersebut muncul di layar ponsel lengkap dengan visual mengganggu berupa gambar karakter bermasker putih. Pengguna yang menerima notifikasi itu sontak mengira telah terjadi peretasan sistem. Warganet membanjiri media sosial dengan tangkapan layar yang menunjukkan pesan mengerikan itu. Tidak sedikit yang mengaku khawatir data pribadinya bocor atau aplikasi disusupi pihak tak dikenal. Tanggapan cepat muncul dari berbagai kanal media daring yang mencoba menelusuri sumber gangguan. Namun hingga saat artikel ini ditulis, Telkomsel masih belum mengeluarkan keterangan resmi. Apakah ini hanya bug dalam sistem atau sebuah serangan siber besar-besaran masih menjadi misteri. Kepanikan yang terjadi menunjukkan betapa rentannya sistem digital terhadap gangguan visual maupun psikologis yang bisa mengguncang kepercayaan publik.
Peringatan visual bertuliskan NO SYSTEM IS SAFE yang muncul di aplikasi MyTelkomsel membuat banyak pengguna kebingungan dan cemas. Pesan tersebut tidak hanya ditampilkan sekali, tetapi berulang dalam satu tampilan notifikasi yang mencolok. Beberapa pengguna mengaku spontan mengklik pesan tersebut karena penasaran dan khawatir telah terjadi serangan siber serius. Namun setelah aplikasi dibuka, tidak ditemukan aktivitas yang mencurigakan. Salah satu akun pengguna X menyebut bahwa isi aplikasi terlihat normal walaupun notifikasi sebelumnya sangat mengganggu. Fenomena ini semakin diperkuat oleh banyaknya laporan yang masuk secara serentak dari berbagai wilayah. Artinya, pesan ini bukanlah kesalahan individu melainkan menyebar luas dalam skala nasional. Kejanggalan semacam ini memunculkan berbagai teori, mulai dari bug sistem, testing internal yang bocor, hingga aksi iseng yang berhasil membobol sistem notifikasi. Namun karena belum ada klarifikasi resmi dari pihak Telkomsel, kekhawatiran masyarakat tetap tidak bisa diredam sepenuhnya hingga kini.
Reaksi publik terhadap pesan NO SYSTEM IS SAFE semakin membesar ketika media sosial mulai dibanjiri unggahan pengguna. Salah satu unggahan dari akun X memperlihatkan tangkapan layar lengkap dengan narasi cemas bertanya apakah aplikasi Telkomsel telah diretas. Cuitan tersebut langsung meledak dan ditonton lebih dari 120 ribu kali hanya dalam satu jam. Komentar datang silih berganti dari pengguna lain yang mengaku menerima notifikasi serupa. Beberapa di antaranya mencoba menenangkan situasi, namun tidak sedikit pula yang memperkeruh suasana dengan menyebarkan spekulasi liar. Sosial media menjadi arena penyebaran informasi tercepat, sekaligus menciptakan kepanikan massal. Informasi yang belum diverifikasi ikut beredar luas tanpa kendali. Masyarakat digital menjadi saksi bagaimana satu pesan visual bisa mempengaruhi ribuan orang dalam waktu singkat. Ketika informasi resmi tidak segera dirilis, ruang kosong itu akan diisi oleh ketakutan, teori konspirasi, dan narasi viral yang sulit dikendalikan.
“Simak juga: Makin Tua Makin Modis! 7 Outfit Wulan Guritno Ini Bisa Bantu Kamu ‘Curangi’ Umur”
Menariknya, insiden NO SYSTEM IS SAFE tidak hanya terjadi di Indonesia. Akun berita teknologi dari Turki, BPT Haber, melaporkan bahwa notifikasi serupa juga muncul di aplikasi lokal mereka. Aplikasi seperti Fenerbahçe SK dan İş Bankası Nays turut menerima pesan identik secara massal. Fakta ini membuat banyak pihak berspekulasi bahwa insiden tersebut bukan kejadian teknis biasa. Muncul dugaan bahwa ada upaya serangan siber yang terkoordinasi dan menargetkan beberapa layanan digital di berbagai negara sekaligus. Hingga kini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden ini. Pola penyebarannya menunjukkan bahwa sistem notifikasi menjadi celah baru dalam sistem keamanan aplikasi. Serangan tidak selalu harus mencuri data, cukup dengan pesan visual yang mengguncang psikologis pengguna. Kemiripan kejadian di berbagai wilayah membuat investigasi semakin kompleks. Jika benar serangan ini dirancang oleh kelompok siber internasional, maka ini adalah sinyal peringatan serius bagi keamanan digital global.
Hingga artikel ini disusun, pihak Telkomsel belum memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab munculnya pesan NO SYSTEM IS SAFE. Tidak ada pernyataan pers atau klarifikasi melalui kanal resmi perusahaan. Ketidakjelasan ini membuat pengguna semakin bertanya-tanya dan menunggu penjelasan dari otoritas terkait. Padahal, dalam situasi seperti ini, transparansi sangat dibutuhkan untuk meredakan keresahan publik. Kemungkinan bahwa notifikasi tersebut berasal dari gangguan sistem internal masih terbuka, namun dugaan adanya pelanggaran keamanan juga tidak bisa diabaikan. Tanpa informasi yang jelas, spekulasi akan terus berkembang liar. Banyak pengguna yang berharap agar pihak Telkomsel segera mengeluarkan pernyataan untuk menjelaskan apakah ini hanya bug teknis atau ada upaya penyusupan dari luar. Keterlambatan dalam memberikan jawaban bisa merusak reputasi digital dan menurunkan kepercayaan konsumen terhadap keamanan platform. Jika situasi ini terus dibiarkan, dampaknya bisa lebih luas dari sekadar satu pesan notifikasi di layar ponsel.