Screemo – Samsung semakin menunjukkan taringnya di pasar smartphone Amerika Serikat pada tahun 2025. Meski Apple masih memegang posisi puncak dengan penguasaan pasar hampir separuh dari total penjualan smartphone, Samsung berhasil menekan jarak dengan peningkatan signifikan dalam pengiriman perangkat. Data terbaru dari Canalys mengungkapkan bahwa meski iPhone tetap dominan, Samsung melaju dengan lonjakan pengiriman sebesar 38 persen secara tahunan, didorong oleh ekspansi lini Galaxy A yang mendapatkan perhatian luas. Tren ini menandai perubahan menarik dalam persaingan kedua raksasa teknologi ini, terutama di tengah pasar yang secara keseluruhan hanya tumbuh sedikit akibat tekanan ekonomi. Dalam artikel ini akan dibahas lima alasan kuat yang membuat Samsung mulai digilai di Amerika dan menjadi pesaing serius bagi iPhone di tahun 2025.
Samsung terus memperkuat posisinya di pasar Amerika Serikat dengan strategi ekspansi yang agresif dan produk yang variatif. Pada kuartal kedua tahun 2025, Samsung mencatat pengiriman sebesar 8,3 juta unit, naik drastis dibanding tahun sebelumnya. Keberhasilan ini terutama ditopang oleh lini Galaxy A yang menghadirkan berbagai pilihan smartphone dengan fitur kompetitif dan harga yang lebih terjangkau. Samsung mampu menarik perhatian konsumen yang mencari alternatif selain iPhone tanpa mengorbankan kualitas. Ekspansi pasar ini juga didukung oleh produksi yang efisien di pabrik-pabrik di Vietnam, sehingga kapasitas produksi tetap stabil meski kondisi global bergejolak. Kemampuan Samsung untuk merespons kebutuhan pasar Amerika secara cepat membuatnya semakin digemari di negeri Paman Sam.
“Baca juga: Spek Ngegas, Harga Cuma Sejutaan! Ini 3 HP RAM 8GB Termurah Agustus 2025!”
Apple masih memimpin pasar dengan penguasaan 49 persen pada kuartal kedua 2025. Namun, Apple mengalami penurunan performa yang cukup signifikan pada periode tersebut. Pengiriman iPhone turun 11 persen dibandingkan dengan kuartal kedua tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh persaingan harga yang semakin ketat. Inovasi Apple mulai tertinggal dibandingkan dengan produk Samsung yang lebih variatif. Apple menjalankan strategi diversifikasi produksi dengan memindahkan kapasitas ekspor ke India. Strategi ini merupakan bagian dari kebijakan China Plus One yang sedang dijalankan. Pergeseran produksi diharapkan mengurangi ketergantungan Apple pada manufaktur di China. Namun, hal ini memengaruhi ketersediaan perangkat di pasar Amerika Serikat. Samsung tetap fokus pada pasar Amerika dan memanfaatkan momentum ini dengan baik. Produk Samsung lebih variatif dan menawarkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan Apple.
Strategi produksi dan manufaktur sangat penting bagi keberhasilan Samsung di pasar Amerika Serikat. Samsung memproduksi sebagian besar smartphone-nya di Vietnam untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi logistik. Apple dan Motorola masih mengandalkan pabrik utama mereka yang berada di China. Samsung mampu menjaga pasokan dan produksi lebih stabil di tengah ketegangan geopolitik global. Pendekatan ini memberi Samsung keunggulan memenuhi permintaan pasar Amerika dengan cepat dan konsisten. Apple mulai mengalihkan sebagian besar produksi smartphone-nya ke India sebagai strategi diversifikasi. Samsung belum menggeser skala produksi secara besar-besaran ke negara lain. Samsung terus mengoptimalkan fasilitas yang ada untuk memastikan ketersediaan produk tetap lancar. Strategi ini berkontribusi pada lonjakan pengiriman smartphone Samsung di pasar Amerika Serikat.
Samsung terus meningkatkan daya tarik produknya melalui inovasi dan fitur yang memenuhi kebutuhan beragam konsumen. Lini Galaxy A yang menjadi tulang punggung penjualan menawarkan teknologi kamera canggih, baterai tahan lama, serta desain modern dengan harga yang relatif terjangkau. Selain itu, Samsung juga merilis seri Galaxy Fold7 dan Flip7 yang menawarkan pengalaman baru dalam desain ponsel lipat, menarik minat konsumen yang mencari gadget unik dan futuristik. Berbeda dengan Apple yang cenderung fokus pada segmen premium, Samsung mampu merangkul pasar lebih luas dengan berbagai pilihan produk. Inovasi ini menjadi salah satu alasan utama mengapa Samsung makin digemari di Amerika dan berhasil menekan dominasi iPhone di pasar smartphone.
Pasar smartphone Amerika Serikat hanya tumbuh sekitar satu persen secara tahunan, menunjukkan bahwa permintaan masih relatif lesu akibat tekanan ekonomi global. Meskipun begitu, Samsung berhasil memperbesar pangsa pasar dengan strategi harga dan produk yang adaptif terhadap kondisi ekonomi. Sementara Apple mengalami penurunan pengiriman, Samsung dan Motorola menunjukkan pertumbuhan yang positif. Perubahan pola manufaktur, dengan pengalihan produksi ke India dan Vietnam, menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga kestabilan pasokan. Para konsumen di Amerika semakin mencari perangkat dengan nilai lebih tinggi sesuai harga yang dibayar, dan Samsung berhasil memenuhi ekspektasi tersebut. Kondisi ini membuat persaingan di pasar smartphone AS semakin ketat dan menarik untuk terus diikuti perkembangan selanjutnya.