Screemo – Langkah baru eksplorasi antariksa dilakukan oleh Cina dengan peluncuran misi Tianwen-2. Wahana sudah siap di atas roket Long March 3B di Pusat Peluncuran Satelit Xichang. Jadwal peluncuran ditetapkan pada 28 Mei 2025 pukul 23.00 WIB hingga 03.00 WIB. Dua jadwal cadangan juga disiapkan pada 29 Mei jika terjadi kendala. Misi ini menyasar dua objek sekaligus, yakni asteroid Kamooalewa dan komet 311P/PANSTARRS. Asteroid ini merupakan kuasi-satelit Bumi berukuran sekitar 40 sampai 100 meter. Para peneliti menduga asteroid tersebut adalah pecahan Bulan yang terlontar ke ruang angkasa. Dugaan ini berdasarkan analisis spektral yang telah dilakukan sebelumnya.
Wahana Tianwen-2 akan mengumpulkan sampel dari permukaan asteroid yang menjadi targetnya. Tiga teknik pengambilan sampel akan dipakai untuk misi ini. Pertama, hover sampling menggunakan lengan robotik yang dapat menjangkau area sulit. Kedua, teknik touch-and-go (TAG) memakai kepala sikat yang menyentuh permukaan asteroid secara cepat. Ketiga, anchored sampling yang menggunakan bor di kaki pendarat untuk mengambil material lebih dalam. Teknik TAG ini telah sukses dipakai oleh NASA dan Badan Antariksa Jepang pada misi sebelumnya. Jumlah sampel yang diharapkan bisa dikumpulkan berkisar antara 200 sampai 1.000 gram. Setelah selesai mengumpulkan sampel, wahana akan melanjutkan perjalanannya. Gaya gravitasi Bumi akan dimanfaatkan untuk membantu perjalanan menuju komet 311P/PANSTARRS. Jarak tempuh menuju komet tersebut cukup jauh. Waktu yang dibutuhkan diperkirakan sekitar enam tahun perjalanan sebelum tiba di tujuan berikutnya. Misi ini sangat ambisius dan penuh tantangan teknologi.
“Baca juga: Menyambut Revolusi 6G: Kecepatan Tinggi dan Konektivitas Tanpa Batas”
Setelah sampai di tujuan, Tianwen-2 akan mulai melakukan pengamatan jarak jauh pada komet. Fokus utama pengamatan meliputi orbit komet yang sedang diamati. Selain itu, bentuk fisik dan rotasi komet juga akan dikaji secara detail. Komposisi permukaan komet serta unsur volatil yang ada di dalamnya akan dianalisis. Aktivitas emisi debu dari komet turut menjadi objek penelitian penting. Mekanisme aktivitas komet akan diselidiki untuk memahami perilaku dan dinamika komet tersebut. Untuk mendukung pengamatan, wahana dilengkapi dengan instrumen canggih. Kamera resolusi tinggi akan merekam gambar secara detail. Spektrometer akan membantu menganalisis komposisi kimia permukaan. Radar penembus tanah digunakan untuk memetakan struktur di bawah permukaan. Magnetometer akan mengukur medan magnet sekitar komet. Detektor partikel dan gas juga ikut membantu dalam pengumpulan data. Beberapa instrumen ini dikembangkan bersama lembaga riset dari Rusia.
Tianwen-2 menjadi misi pertama Cina yang memasuki atmosfer dengan kecepatan kosmik kedua. Kecepatan yang dicapai mencapai 12 kilometer per detik saat memasuki atmosfer. Untuk mempersiapkan pendaratan ini, uji parasut dari ketinggian sudah dilakukan pada tahun 2023. Uji ini merupakan bagian dari simulasi pendaratan agar misi berjalan sukses. Selain Tianwen-2, ada misi lanjutan yang telah direncanakan oleh Cina. Tianwen-3 dijadwalkan membawa sampel dari Mars ke Bumi pada tahun 2028. Misi ini akan menjadi langkah besar dalam eksplorasi antariksa Cina. Tianwen-4 juga sudah dipersiapkan untuk menjelajahi Jupiter dan Uranus. Perjalanan ini direncanakan berlangsung sekitar tahun 2030. Keseriusan Cina dalam mengeksplorasi antariksa terlihat dari rencana-rencana ambisius ini.
“Simak juga: Babak Baru Energi Eropa: Jerman Akui Peran Nuklir”
Keberhasilan Tianwen-2 akan menandai kemajuan teknologi luar angkasa Cina yang signifikan. Langkah baru eksplorasi antariksa ini menunjukkan ambisi besar negara tersebut. Informasi dari misi ini diharapkan memperkaya pemahaman tentang asal-usul tata surya. Selain itu, misi ini dapat membantu mengurangi risiko bahaya asteroid dekat Bumi. Peluncuran Tianwen-2 disambut dengan antusias oleh komunitas ilmiah internasional. Data yang dihasilkan nantinya akan dibagikan untuk kepentingan ilmu pengetahuan global. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Cina sebagai kekuatan besar dalam eksplorasi antariksa. Misi yang menargetkan dua objek sekaligus ini menjadi bukti keseriusan Cina dalam teknologi luar angkasa. Kesuksesan misi ini akan membuka peluang kerja sama internasional lebih luas. Jadi, Tianwen-2 bukan sekadar misi, tapi simbol kemajuan dan inovasi.