Screemo – Galaxy S25 FE akhirnya resmi meluncur di pasar Indonesia pada 30 September 2025. Meski membawa label “Fan Edition”, ponsel ini hadir dengan sederet fitur canggih, termasuk teknologi kecerdasan buatan (AI) yang sebelumnya hanya ada di seri flagship Galaxy S25. Samsung membekali Galaxy S25 FE dengan tiga fitur AI unggulan: Generative Edit, Sketch to Image, dan Audio Eraser. Ketiganya memungkinkan pengguna mengedit gambar, mengubah coretan menjadi foto realistis, dan menghilangkan suara latar yang mengganggu secara instan. Dibandingkan dengan seri reguler Galaxy S25, Galaxy S25 FE ditawarkan dengan harga lebih murah tanpa mengorbankan keunggulan AI. Pengguna bisa memilih antara dua varian: RAM 8GB dengan penyimpanan 128GB seharga Rp 8.999.000, dan 256GB seharga Rp 9.999.000. Samsung juga memberikan bonus spesial seperti Chako Lab Package dan Clear Case. Dengan harga tersebut, Galaxy S25 FE menjadi pilihan menarik untuk pengguna yang ingin merasakan fitur flagship.
Samsung memilih untuk membekali Galaxy S25 FE dengan chipset Exynos 2400 alih-alih Snapdragon. Menurut Ilham Indrawan, Senior Manager Product Marketing Samsung Indonesia, keputusan ini bertujuan untuk menyeimbangkan performa, efisiensi daya, dan kemampuan AI dalam satu perangkat. Galaxy S25 FE dirancang agar cocok untuk aktivitas harian, game ringan, dan kebutuhan produktivitas tanpa membuat harga menjadi tinggi. Penggunaan Exynos 2400 diklaim mampu memberikan performa AI yang lebih baik karena memiliki NPU yang lebih mumpuni. Meskipun grafis dan kinerja aplikasi tidak meningkat drastis, kemampuan AI-nya justru ditingkatkan. Galaxy S25 FE menyasar Gen Z yang aktif menggunakan fitur AI untuk keperluan kreatif dan pekerjaan. Chipset ini juga mendukung efisiensi energi agar baterai tetap awet. Samsung mempertahankan harga yang sama dengan Galaxy S24 FE saat rilis, meskipun banyak pembaruan telah diberikan. Ini menjadi strategi agar Galaxy S25 FE tetap kompetitif.
“Baca juga: Senin Pagi Bikin Nasabah Emosi! BCA Mobile & MyBCA Error, Transaksi Gagal Total!
Fitur AI yang sebelumnya hanya tersedia di lini ponsel flagship kini mulai dihadirkan pada perangkat dengan harga lebih terjangkau. Pengguna dapat memanfaatkan kemampuan seperti Generative Edit untuk menghapus atau mengganti objek dalam foto secara otomatis. Sketch to Image memberi kebebasan dalam mengubah coretan tangan menjadi gambar resolusi tinggi, sementara Audio Eraser mampu menghilangkan suara latar yang mengganggu saat perekaman video. Tiga fitur ini sangat relevan bagi content creator, pelajar, hingga profesional yang mengandalkan perangkat mobile untuk bekerja. Pengalaman layaknya ponsel kelas atas kini bisa dinikmati tanpa harus menguras kantong. Optimalisasi melalui chipset Exynos 2400 menjadikan performa AI lebih ringan dan responsif. Kemampuan ini menjadi salah satu daya tarik utama, apalagi dengan integrasi langsung pada antarmuka One UI 8. Perangkat tidak hanya menjual spesifikasi teknis, tetapi juga menghadirkan solusi berbasis teknologi cerdas yang praktis dan mudah diakses oleh berbagai kalangan pengguna.
Fitur AI yang sebelumnya hanya tersedia di lini ponsel flagship kini mulai dihadirkan pada perangkat dengan harga lebih terjangkau. Pengguna dapat memanfaatkan kemampuan seperti Generative Edit untuk menghapus atau mengganti objek dalam foto secara otomatis. Sketch to Image memberi kebebasan dalam mengubah coretan tangan menjadi gambar resolusi tinggi, sementara Audio Eraser mampu menghilangkan suara latar yang mengganggu saat perekaman video. Tiga fitur ini sangat relevan bagi content creator, pelajar, hingga profesional yang mengandalkan perangkat mobile untuk bekerja. Pengalaman layaknya ponsel kelas atas kini bisa dinikmati tanpa harus menguras kantong. Optimalisasi melalui chipset Exynos 2400 menjadikan performa AI lebih ringan dan responsif. Kemampuan ini menjadi salah satu daya tarik utama, apalagi dengan integrasi langsung pada antarmuka One UI 8. Perangkat tidak hanya menjual spesifikasi teknis, tetapi juga menghadirkan solusi berbasis teknologi cerdas yang praktis dan mudah diakses oleh berbagai kalangan pengguna.
Produk ini menjadi bagian dari strategi Samsung untuk mempertahankan dominasinya di segmen pasar menengah atas. Dengan menghadirkan fitur AI premium dan harga yang bersaing, perusahaan menargetkan kalangan muda yang mengutamakan teknologi serta kreativitas. Selain itu, program loyalitas dan promo bundling seperti Chako Lab Package turut meningkatkan nilai jual perangkat tersebut. Samsung juga mengandalkan kekuatan brand Galaxy untuk menciptakan ekspektasi kualitas yang tinggi di mata konsumen. Perangkat ini menjadi contoh nyata bagaimana produsen merespons tren AI dan kebutuhan masyarakat modern. Ditujukan bagi mereka yang mendambakan fitur kelas atas tanpa harus membayar mahal, perangkat ini menawarkan kombinasi yang seimbang antara performa, desain, dan kemampuan perangkat lunak. Kehadirannya mencerminkan bahwa teknologi mutakhir kini bisa diakses lebih luas. Indonesia sendiri dipilih sebagai salah satu negara peluncuran utama karena tingginya minat terhadap ponsel pintar dengan spesifikasi tinggi namun tetap ramah di kantong.
Artikel ini bersumber dari www.liputan6.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di screemo
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa