Screemo – Galaxy Z Fold Dapat OS Duluan kini bukan sekadar rumor. Samsung tampaknya serius mengubah tradisi pembaruan sistem operasinya. Biasanya seri Galaxy S menjadi lini pertama yang mencicipi pembaruan Android dan One UI terbaru. Namun sejak peluncuran Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 pada Juli 2025, prioritas tersebut mulai bergeser. Kedua perangkat lipat ini telah dilengkapi sistem operasi Android 16 yang dibalut One UI 8, menjadikannya perangkat Galaxy pertama dengan OS terbaru. Langkah ini menandakan perubahan besar dalam strategi software Samsung. Banyak pihak melihat langkah ini sebagai strategi untuk menarik perhatian terhadap inovasi lipat yang sedang naik daun. Sementara Galaxy S25 yang rilis lebih awal pada Januari lalu masih mengusung Android 15 dengan One UI 7. Ini mengindikasikan bahwa model flagship tradisional tidak lagi menjadi prioritas tunggal. Dampaknya, pengguna Fold akan menjadi barisan pertama merasakan fitur-fitur Android terkini sebelum yang lain.
Keputusan Samsung untuk memberi pembaruan OS lebih dulu ke Galaxy Z Fold Dapat OS Duluan telah mengejutkan banyak pihak. Biasanya, Galaxy S Series menjadi wajah utama Android versi terbaru. Namun peluncuran Fold 7 dan Flip 7 yang membawa Android 16 serta One UI 8 memutar arah kebiasaan ini. Samsung sepertinya ingin menggeser persepsi pasar bahwa ponsel lipat bukan sekadar produk eksperimental, tetapi flagship utama. Dengan memberikan update OS terlebih dahulu, Samsung mendorong adopsi teknologi layar lipat agar makin masif. Berdasarkan bocoran dari Ice Universe, seorang pembocor teknologi terkenal, strategi ini akan dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang. Galaxy Z Fold generasi berikutnya disebut akan mengadopsi Android 17 serta One UI 9 lebih awal dibanding Galaxy S26. Meskipun belum dikonfirmasi langsung oleh Samsung, arah kebijakan ini menunjukkan keseriusan untuk mendorong lini Fold sebagai pemimpin inovasi software.
Langkah Samsung yang mengutamakan lini Galaxy Z Fold dalam urusan update OS membawa dampak yang luas. Dari sisi konsumen, pengguna Fold akan merasa lebih dihargai karena menjadi yang pertama menjajal sistem operasi terbaru. Ini tentu menjadi nilai tambah mengingat harga Fold tergolong tinggi. Di sisi lain, pengguna Galaxy S mungkin merasa waswas karena tak lagi menjadi prioritas utama. Namun Samsung menyiasatinya dengan memberikan versi One UI lebih stabil dan kaya fitur meskipun berbasis OS versi sebelumnya. Misalnya, Galaxy S26 akan membawa One UI 8.5 berbasis Android 16 yang dikembangkan lebih matang. Menariknya, pembaruan versi .5 ini disebut justru membawa lebih banyak fitur baru dibanding versi .0 yang hadir di Fold. Fokus pada kestabilan dan pengalaman pengguna menjadi senjata utama Galaxy S Series untuk tetap relevan. Dengan strategi ini, Samsung mencoba menjaga kepuasan di kedua lini flagship andalannya.
Samsung tampaknya tengah menjalankan evolusi strategi software yang cukup signifikan. Jika sebelumnya hanya satu jalur update utama yakni melalui Galaxy S Series, kini jalurnya terbagi dua. Galaxy Z Fold menjadi perangkat pertama yang diberi sistem operasi Android terbaru dan One UI versi awal. Sementara Galaxy S tetap diberi peran penting dengan penyempurnaan yang lebih dalam melalui versi .5 dari One UI. Ini memungkinkan dua tipe pengguna yang berbeda tetap dilayani dengan pendekatan unik. Yang menyukai fitur eksperimental dan update tercepat bisa memilih Fold. Sedangkan yang mengutamakan kestabilan dan pengalaman optimal akan cocok dengan Galaxy S. Strategi semacam ini menciptakan ekosistem yang lebih fleksibel dan kompetitif. Tidak hanya itu, langkah ini juga menunjukkan bahwa lini Fold tidak lagi sekadar pelengkap, tetapi telah menjadi ujung tombak inovasi teknologi Samsung di sektor mobile.
Ke depan, pengguna Galaxy Z Fold bisa menantikan lebih banyak pembaruan besar yang langsung mengikuti rilis Android dari Google. Misalnya, ketika Android 17 diluncurkan tahun depan, One UI 9 kemungkinan akan lebih dulu disematkan di Galaxy Z Fold 8. Di sisi lain, Galaxy S27 diperkirakan akan hadir dengan One UI 9.5 berbasis Android 17 namun dengan perbaikan performa dan fitur yang lebih matang. Dengan jalur pembaruan yang terpisah ini, pengguna bisa memilih gaya pembaruan yang sesuai. Untuk para early adopter, Fold adalah pilihan yang tepat. Sementara pengguna yang mengutamakan stabilitas tetap bisa bergantung pada seri S. Meski angka versi hanya naik setengah, konten pembaruan justru akan dibuat lebih kaya dan stabil. Langkah ini membuat Samsung bisa lebih fleksibel dalam mengelola pengalaman pengguna serta memperluas segmentasi pasar ponsel premium yang makin kompetitif.