Screemo – ChatGPT Seluler telah menjadi fenomena global sejak peluncurannya pada tahun 2023. Dengan cepat, aplikasi besutan OpenAI ini menjelma sebagai pemain dominan dalam kategori layanan chatbot. Dalam waktu kurang dari dua tahun, ChatGPT Seluler mampu menghasilkan pengeluaran konsumen hingga US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 31 triliun. Jumlah itu jauh melampaui pesaing-pesaingnya yang masih tertatih-tatih di posisi bawah. Popularitasnya bukan hanya sekadar tren sesaat. Ia telah menjadi pilihan utama para pengguna dari berbagai belahan dunia untuk membantu tugas, menulis, hingga melakukan percakapan yang realistis. Hal ini menunjukkan betapa tingginya permintaan terhadap kecerdasan buatan yang praktis, cepat dan tersedia dalam genggaman. Prestasi luar biasa ini tak lepas dari strategi pengembangan yang agresif, jangkauan luas, dan daya tarik yang terus dikembangkan oleh OpenAI.
Dalam laporan yang dirilis Appfigures, aplikasi ChatGPT Seluler telah mencatat kenaikan penghasilan signifikan sepanjang tahun 2025. Jika tahun sebelumnya pendapatannya hanya mencapai US$ 174 juta, kini melonjak menjadi sekitar US$ 1,35 miliar hanya dalam tujuh bulan pertama. Aplikasi ini menghasilkan rata-rata hampir US$ 193 juta per bulan. Angka ini jauh melampaui para pesaing seperti Claude, Copilot dan Grok. Misalnya, Grok hanya mampu meraup sekitar US$ 25,6 juta sejak awal rilis. Sementara Claude dan Copilot mencatatkan nilai yang jauh lebih rendah lagi. Perbandingan ini menunjukkan bahwa ChatGPT Seluler bukan hanya unggul secara fitur, tetapi juga dari sisi strategi monetisasi dan daya tarik pasar global. Dominasi ini makin terasa ketika melihat besarnya selisih pengeluaran rata-rata pengguna antar aplikasi.
“Baca juga: iBox Anniversary 2025 Bikin Kalap! Diskon hingga 20 Persen untuk Apple Lovers”
Jumlah unduhan ChatGPT Seluler juga menunjukkan dominasi yang sangat jelas di antara aplikasi chatbot lainnya. Sejak diluncurkan, aplikasi ini telah diunduh sebanyak 690 juta kali secara global. Untuk tahun 2025 saja, jumlah unduhan mencapai 318 juta, meningkat 2,8 kali lipat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. India menjadi negara dengan persentase unduhan tertinggi, yakni 13,7 persen dari total, disusul oleh Amerika Serikat yang menyumbang 10,3 persen. Ini menunjukkan bahwa ChatGPT Seluler bukan hanya diminati di negara-negara maju tetapi juga sangat diterima oleh pengguna di pasar negara berkembang. Dengan penetrasi pasar yang kuat, ChatGPT Seluler telah menjadi pilihan utama bagi jutaan pengguna yang mencari solusi AI dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan, maupun pekerjaan.
Data dari Appfigures juga mengungkapkan bahwa rata-rata pendapatan global ChatGPT Seluler per unduhan mencapai US$ 2,91. Di Amerika Serikat sendiri, angkanya lebih tinggi dengan rata-rata US$ 10 per unduhan. Sebagai perbandingan, Claude hanya menghasilkan US$ 2,55 per unduhan, Grok sebesar US$ 0,75, dan Copilot bahkan lebih rendah lagi di angka US$ 0,28. Fakta ini membuktikan bahwa nilai yang diberikan oleh ChatGPT Seluler dirasakan nyata oleh pengguna. Mereka rela membayar lebih untuk mendapatkan fitur premium dan pengalaman penggunaan yang memuaskan. Konsistensi dalam pembaruan fitur, ketersediaan akses di berbagai platform, dan kemudahan berlangganan membuat ChatGPT Seluler menjadi aplikasi yang mampu bertahan dalam iklim kompetisi teknologi yang sangat ketat.
“Simak juga: Membentak Anak Demi Disiplin? Ternyata Bisa Hancurkan Masa Depannya!”
Amerika Serikat tercatat sebagai pasar terbesar bagi ChatGPT Seluler dengan kontribusi sebesar 38 persen dari total pengeluaran global. Diikuti oleh Jerman yang menyumbang 5,3 persen. Data ini menunjukkan bahwa pasar Barat tetap menjadi ladang emas bagi layanan berbasis AI. Namun, pertumbuhan cepat di negara-negara Asia dan pasar berkembang juga menjadi sorotan penting. Aplikasi ini berhasil menggaet berbagai kalangan pengguna, mulai dari pelajar, profesional hingga pengusaha. Dengan jalur distribusi direct to consumer yang semakin optimal, ChatGPT Seluler mampu menjaga stabilitas pendapatan dan ekspansi pasar. Prospeknya ke depan sangat menjanjikan jika mempertahankan inovasi dan memperluas integrasi ke sektor-sektor baru seperti pendidikan, bisnis dan layanan publik.